Pilarpilar megah bergaya Eropa klasik berwarna putih menopang bagian teras Gereja Immanuel Jakarta yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir di Jakarta dan sekitarnya, Kamis (15/6/2017), mengikuti Wisata Rumah Ibadah. Mereka mengunjungi Masjid Istiqlal, Gereja Kristen Immanuel, Gereja Katolik Katedral, Pura Adhitya Jaya Rawamangun
GerejaKatolik sudah ada sejak berabad-abad lalu. Lantas apa sih yang membuat gereja katolik hingga saat ini tetap berdiri kokoh?!#GerejaKatolik#PilarGerejaK
Home» Posts Tagged "Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria" Browsing: Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Feature. Digusur Pabrik Uang Logam, Berdiri Kokoh di Kepanjen Surabaya. Hendro D. Laksono 25 Desember 2021 10:00 WIB. Surabaya (pilar.id) â Banyak bangunan tua runtuh dimakan jaman. Tapi tidak bagi Gereja Katolik
Vay Tiá»n TráșŁ GĂłp Theo ThĂĄng Chá» Cáș§n Cmnd. 0% found this document useful 0 votes385 views10 pagesOriginal TitleApa saja yang dimaksud dengan kelima pilar Gereja KatolikCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes385 views10 pagesApa Saja Yang Dimaksud Dengan Kelima Pilar Gereja KatolikOriginal TitleApa saja yang dimaksud dengan kelima pilar Gereja KatolikJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
A. PENDAHULUANPada umumnya kita dapat berbicara mengenai empat pilar gereja Katekismus. Keempat pilar ini sama tuanya dengan katekismus itu sendiri. Yang pertama, mereka mengikuti prosedur sebagaimana menjadi orang âKristenâ, sebagaimana ketentuan ini berlaku dalam gereja Kuno dan masih berlaku sampai sekarang. Kalau orang dewasa minta dibaptis, pilar yang pertama adalah âCredoâ Aku percaya â Syahadat dua belas Rasul. Ini adalah dasar basis kehidupan bagi semua orang gereja kuno, sebelum pendidikan awal katakumen, persiapan pembaptisan, mereka menerima credo oleh karena itu, katekismu yang paling pertama adalah syahadat dua belas rasul Aku percaya yang awalnya disusun oleh Kaesarius dari Arles yang menjadi pengakuan iman Oikumenis yang diterima oleh seluruh Gereja Kristen di dunia. Menurut tradisi, pengakuan ini disusun oleh dua belas rasul Yesus. Masing-masing mereka menyumbang satu pasal. Namun hal tersebut hanyalah dongeng dan tidak berdasar sama sekali. Karena bentuk yang lengkap dari pengakuan ini baru muncul pada tahun 700 tujuh ratus, sekalipun beberapa bagian dari pasal ini ditemukan pada permulaan abad ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama memuat ajaran tentang Allah Bapa dan pertama memuat ajaran tentang Allah Bapa dan penciptaan. Bagian kedua memuat ajaran tentang Yesus dan karya penebusannya dan bagian ketiga memuat ajaran tentang Roh Kudus dan pekerjaannya. Pada akhir abad keenam dan awal abad ketujuh pengakuan ini diterima sebagai bagian dari litungi dalam gereja barat Greco â Latin Anthiocia dan Gereja Roma. Gereja Reformatoris menerima pengakuan ini setelah ditambahkan pengakuan iman yang mereka miliki dan dipergunakan dalam ibadah-ibadah mereka. Selengkapnya pengakuan iman tersebut adalah sebagai berikut Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, puteranya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh kudus, dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam masa pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan wafat dan dimakamkan, yang turun ke alam maut. Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan roh kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal dalam gereja kuno, selama persiapan pembaptisan, orang diajarkan sepuluh perintah Allah, bagaimana hidup sebagai orang Kristen. Sesudah itu mereka menerima doâa bapa kami yang selengkapnya doâa tersebut adalah sebagai berikut Bapa kami yang ada di dalam Sorga. Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukan kami ke dalam percobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat pilar ini; Aku percaya Syahadat dua belas rasul, sepuluh perintah Allah dan doa bapa kami membentuk pendahuluan atau inroduksi ke dalam iman Kristen sebagaimana diberikan dalam masa puasa bagi katakumen. Dan kemudian sesudah dibaptis, waktu paskah, orang-orang yang baru dipermandikan itu menerima inisiasi ke dalam gereja Katolik mengikuti empat pembagian atau divisi karena model umum atau pola untuk katekismus ini adalah prosedur langsung dan prosedur unik dalam tradisi Katolik, yaitu katekismus konsili Terente yang diterbitkan pada tahun 1566 oleh Paus Pius ini dibagi atas empat bagian. Bagian yang paling pertama adalah Aku Percaya Credo. Bagian kedua adalah sakramen-sakramen, bagian ketiga; sepuluh perintah Allah dan bagian yang keempat adalah doa Bapa dengan kurangnya ruang untuk membahas keempat materi katekismus Pilar Gereja sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dalam kesempatan ini saya membahas Credo dan CREDOAda sebuah pepatah termasyur dalam Konsil Vatikan II, yang melahirkan banyak perdebatan dalam mempersiapkan penyusunan katekismus tersebut. Ada semacam apa yang disebut dengan hirarki kebenaran. Ada kebenaran-kebenaran hakiki dari iman dan kebenaran-kebenaran lain yang bersifat sekunder. Kebenaran-kebenaran sekunder tidak memiliki nilai-nilai lebih kecil. Kebenaran hakiki ini ada dua bagian; Misteri Allah Esa, Bapa, Putera dan Roh Kudus-misteri Tritunggal dan misteri Yesus Tuhan. Allah benar demikian juga sekitar dua pusat ini misteri hakiki dikelompokkan kedalam semua kebenaran iman. Dalam persepsi gereja, hal tersebut mudah dipahami lantaran credo sendiri sudah memperlihatkan keteraturan; âAku percaya akan Roh Kudusâ, misalnya menuntun mereka kepada semua karya Illahi sepanjang sejarah katekismus gereja memperlihatkan tentang gambaran kejatuhan malaikat, ajaran para malaikat yang jatuh, mengenai dosa asal, sebagai landasan pertama mengapa Tuhan mengutus Puteranya yang Tunggal untuk menebus sebagai IBADAT DAN SAKRAMEN-SAKRAMEN Obyek kedua dalam katekismus dan sebagaimana dalam keempat bagiannya kita menemukan dalam setiap bagian dua seksi; satu umum dua khusus. Mengenai sakramen-sakramen di bagian kedua, katekismus menyajikan sebuah bagian umum permasalahan litungi yang membicarakan arti litungi â apa artinya merayakan litungi adalah ummat yang berpartisipasi dalam kehidupan Illahi Allah, Bapa, Putera dan Roh duniawi â Perayaan duniawi adalah partisipasinya dalam perayaan Sorgawi dimana Yesus menggerakan segala sesuatu kepada Bapa dalam nama Roh Kudus. Oleh karenanya litungi disampaikan sebagai karya Tirtunggal Maha Kudus, karena Bapak telah mengutus putera dan roh kudus. Dari putera melanjutkan karya penyelamatan dan penebusannya lewat sakramen-sakramen. Putera melakukan Roh Kudus sebagai seniman agung dari Roh faksi pertama mengenai liturgi, pada umumnya muncul saksi-saksi khusus yang membicarakan tentang tujuh sakramen, yang pembahasannya diawali dari liturgi bagaimana sakramen dirayakan. Kita dapat melihat hal ini dalam ritus-ritus kasat mata, apa rahmat yang tidak kelihatan dan efek yang diberikan oleh sakramen itu. Ada satu kata kunci yang datang dari Paus dan Leo Agung; Apa yang bisa kelihatan dalam kehidupan, disalurkan dalam sakramen-sakramennya. Begitulah sakramen-sakramen dijelaskan sebagai cara bahwa Yesus membagikan apa yang dilakukannya, selama hidup di dunia dan melalui rahasia paskah, lewat salib dan kebangkitannya-untuk membagikannya dengan ini dapat kita lihat dalam sakramen baptis-segala sesuatu yang dikatakan mengenai buah baptis ditimba dari apa yang disebut Nystagogia yaitu introduksi dan inisiasi ke dalam perasaan dan arti ritus perdebatan besar tentang apakah perintah Allah yang menjadi kerangka bagi penjelasan moral Kristen. Bukankah dewasa ini âPerjanjian baru terdapat perintah ganda untuk mencintai Tuhan dan sesama manusia sebagai pusatnya ? Dan mengapa fokus tersebut ada padaperintah Allah dalam Kitab Perjanjian Baru yang lebih dulu beredar sebelum Kitab Perjanjian Lama ? âNec Ridere, Nec Flere, Nec Laudara, Sed Intelligere"!!!
ï»żIman Katolik menerbitkan sebuah catatan. PANCA TUGAS GEREJA atau sering disebut juga sebagai 5 Pilar Gereja yakni Liturgia, Koinonia, Kerygma, Diakonia, Martyria Katekesmus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai âhimpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh kristus, menjadi Tubuh Kristusâ No 777. Existensi himpunan Umat Allah ini diwujudkan secara lokal dalam hidup berparoki. Dalam paroki inilah himpunan Umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan Liturgia, mengembangkan pewartaan Kabar Gembira Kerygma, menghadirkan dan membangun persekutuan Koinonia, memajukan karya cinta kasih/pelayanan Diakonia dan memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus Martyria. Kehidupan umat kristiani sesudah ditinggal Tuhan Yesus, merupakan buah didikan Tuhan Yesus selama Dia aktif di tengah masyarakat 3 tahun sebelum dibunuh di salib. Kehidupan menggereja jemaat perdana telah mengungkapkan lima tugas Gereja ini. Kita bisa melihat dari Kisah para rasul 241-47 berikutâOrang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul Kerygma dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa Liturgia. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu Koinonia, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya diakonia kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Danmereka disukai semua orang Martyria. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkanâ. 1. Liturgi Liturgia Berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang dan dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan liturgis tertentu seperti memimpin Ibadat Sabda/Doa Bersama; membagi komuni; menjadi lector, pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi; dan mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap badan. 2. Pewartaan Kerygma Berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Melalui bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup berdasarkan semangat Injili, dan mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya pendalaman iman, katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang yang sudah Katolik lewat kegiatan-kegiatan katekese. 3. Persekutuan Koinonia Berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya. Sebagai orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya, dalam kuasa Roh Kudus. Melalui bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat yang berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan cura animaâ pemeliharaan jiwa-jiwa dan menyatukan jemaat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan antar umat, umat dengan paroki/keuskupan dan umat dengan masyarakat. Paguyuban ini diwujudkan dalam menghayati hidup menggereja baik secara territorial Keuskupan, Paroki, Stasi/ Lingkungan, keluarga maupun dalam kelompok-kelompok kategorial yang ada dalam Gereja. 4. Pelayanan Diakonia Berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif / cinta kasih melalui aneka kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan tersingkir. Melalui bidang karya ini, umat beriman menyadari akan tanggungjawab pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keiklasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat bdk. Kis 432-35 5. Kesaksian Martyria Berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat kerja maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Berkah Dalem
5 pilar gereja katolik